Skip to content

UNJA SMART EXPO 2021: Ajang Pembuktian Eksistensi dan Potensi Mahasiswa FATIK

  • by

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo merupakan sebuah Perguruan Tinggi unggulan di Ponorogo yang memiliki visi “Sebagai Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu Keislaman yang Unggul Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani”. Dengan misi tersebut, maka penting bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo untuk mengembangkan diri secara personal agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga mampu mewujudkan civil society yang berkarakter dan toleran. Lebih dari itu, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo juga diharapkan dapat menjadi pribadi-pribadi yang unggul tidak hanya secara teori, akan tetapi juga dalam praktik keseharian.

Sejalan dengan tujuan umum Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo yaitu menyiapkan human resource yang terdidik dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, maka Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo bertekad untuk memfasilitasi secara penuh para mahasiswa dalam upaya pengembangan diri melalui ajang lomba dan kompetisi, terutama kompetisi tingkat Nasional. Salah satunya adalah dengan mengirimkan delegasi pada kompetisi debat terbuka antar mahasiswa seluruh Indonesia, seperti yang diselenggarakan oleh Universitas Jambi pada tanggal 8 dan 9 April 2021, kemarin.

Kompetisi Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris bertajuk UNJA SMART EXPO 2021 yang diselenggarakan oleh Universitas Jambi, merupakan salah satu ajang bergengsi yang menjaring mahasiswa tingkat Nasional untuk dapat berpikir kritis dalam membahas isu-isu terkini dari berbagai aspek dan sudut pandang, seperti: hukum, pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Menjawab tantangan tersebut, FATIK IAIN Ponorogo menurunkan dua tim unggulan, yang masing-masing tim terdiri dari tiga anggota. Tim debat Bahasa Inggris diwakili oleh tiga mahasiswa TBI yaitu: Lutfiah Anggraini Arifin, Muh. Alwan Hamid Alharisi dan Nahidl Diyan Ilahiy. Sedangkan tim Bahasa Indonesia diwakili oleh tiga mahasiswa PAI, beranggotakan: Febrianto, Septa Miftakul Jannah dan Aha Khoirul Umam.

Tidak hanya mengirimkn delegasi, FATIK IAIN Ponorogo juga memberikan dukungan penuh kepada para delegasi dalam bentuk moril berupa pendampingan para peserta serta memberikan dukungan selama kompetisi berupa kehadiran Ketua Jurusan TBI, Ibu Dr. Dhinuk Puspita Kirana, M.Pd., serta Ketua Jurusan PAI, bapak Kharisul Wathon, M.Pd.I. Turut mendampingi, Wakil Dekan FATIK bidang kemahasiswaan, Ibu Dr.Retno Widyaningrum, M.Pd., yang selama dua hari berturut-turut, membersamai mahasiswa dalam kompetisi Debat Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Tingkat NasionaL tersebut. Dukungan moril seyogyanya sangat berpengaruh dalam memacu semangat, kebahagiaan, serta keseriusan mahasiswa dalam ajang tersebut. Selain dukungan moril, FATIK IAIN Ponorogo juga turut memberikan support melalui penyediaan sarana dan prasarana penunjang untuk memaksimalkan potensi delegasi dalam lomba debat bertajuk UNJA SMART EXPO 2021, sehingga selama mengikuti event ini, tidak ditemui kendala teknis yang berarti.

Lomba yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2 hari dari tanggal 8-9 April 2021 melalui zoom meeting terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diselenggarakan pada hari pertama kemudian dilanjut babak final pada hari berikutnya. Diketahui teknis perlombaan debat kali ini unik dibanding perlombaan debat lainnya, juga berbeda dengan juknis yang diberikan oleh panitia pada waktu technical meeting.  Febri, salah satu delegasi IAIN mengatakan bahwa “Mosi dan posisi pro-kontra diberitahukan beberapa saat sebelum bertanding, tidak ada waktu untuk case building.“ Kemudian, Aha, rekan satu tim Febri menambahkan, “Pada awalnya kami ragu-ragu akan tetapi kami tetap berusaha sekuat tenaga mengungkapkan pemikiran-pemikiran yang kami miliki.” Berkat usaha dan kerja keras mereka, Tim Debat Bahasa Indonesia IAIN Ponorogo berhasil menyabet juara tiga, sekaligus menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Islam yang menjadi pemenang. Posisi ini berada di bawah Universitas Jambi dan Universitas Palangkaraya dengan selisih poin yang sangat kecil. Tim Bahasa Inggris IAIN Ponorogo, meskipun belum berhasil menyumbangkan piala, namun torehan prestasi delapan besar tingkat Nasional juga bukan hal yang bisa dianggap remeh sehingga apresiasi tertinggi tetap diberikan kepada tim tersebut.

Septa mengatakan bahwa “Sebagai seorang calon pendidik, agenda seperti ini sangat berguna untuk mengasah cara berpikir yang kritis dan rasional dalam menghadapi segala tantangan pekerjaan di masa mendatang.” Meskipun mosi-mosi dalam perdebatan kali ini meluas, namun hal tersebut merupakan suatu kelaziman untuk melatih critical thinking para mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai agent of changes. Terlepas dari torehan prestasi dan rasa bangga, pembinaan secara konsisten dan berkala perlu dilakukan agar proses regenerasi demi tercapainya prestasi tidak berhenti hanya sampai di sini. SEMANGAT BERPROSES, FATIK!

 

Oleh: Vivi Vellanita W. D. dan Septa Miftahul Jannah